PERKEMBANGAN
E-RETAILING DI INDONESIA SEJAK TAHUN 2015
&
5 FLATFORM BISNIS
ONLINE YANG SUDAH BERKEMBANG
A. Apa yang dimaksud dengan E-Retail ?
E-Retail merupakan salah satu bagian dari
model E-commerce yaitu Business to consumer (B2C): Retail, sifatnya
melayani pelanggan yang bervariasi. Contoh dari bisnis E-retail itu adalah :
Zalora, Lazada. Blibli, dsb. Dalam perkembangan yang semakin pesat, maka
banyak toko online / e-commerce bermunculan. Baik mereka dengan memanfaatkan
blog, social media, website. Dengan pesatnya ini membuat semakin mudahnya dalam
jual beli.
Dalam perkembangannya saat ini dengan banyaknya
bermunculan toko online di Indonesia sangat berkembang pesat
dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Mungkin hal ini terjadi karena
berkembangnya juga teknologi internet di Indonesia dan ditambah dengan pengguna
internet yang mengakses dari gadgetnya masing – masing. Karena perkembangan
inilah yang membuat bisnis online ramai dilakukan di Indonesia. Dari yang
menjual barang hingga jasa, mereka tawarkan di internet. Toko online akan terus
bertambah seiring dengan kemajuan teknologi, dan karakter pembeli juga lambat
laun akan berubah karena kemudahan yang ditawarkan oleh internet dan
smartphone.
Bisnis Ritel secara umum adalah kegiatan
usaha menjual aneka barang atau jasa untuk konsumsi langsung atau tidak
langsung. Dalam mata rantai perdagangan bisnis retail merupakan bagian terakhir
dari proses distribusi suatu barang atau jasa dan bersentuhan langsung dengan
konsumen. Secara umum retail tidak membuat barang dan tidak menjual ke pengecer
lain.
Akan tetapi dalam praktik bisnis retail
modern saat ini tidak tertutup kemungkinan, banyak pengecer kecil membeli
barang di gerai peretail besar, mengingat perbedaan harga yang muncul pada
waktu-waktu promosi tertentu yang dilakukan oleh peritel besar. Bisnis Ritel di
Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, ritel modern
dan ritel tradisional. Ritel modern sebenarnya merupakan pengembangan dari
ritel tradisional, yang pada praktiknya mengaplikasikan konsep yang modern,
pemanfaatan teknologi, dan mengakomodasi perkembangan gaya hidup di masyarakat
(konsumen).
Jika kita menilik sejarah ritel modern di
indonesia sebenarnya sudah di mulai dari tahun 1960-an. Pada saat itu sudah
muncul department Store yang pertama yaitu SARINAH. Dalam kurun waktu lebih
dari 15 tahun kemudian, bisnis ritel di Indonesia bisa dikatakan berkembang
dalam level yang sangat rendah sekali. Hal ini bisa dikaitkan dengan kebijakan
ekonomi Soeharto di awal masa pemerintahan orde baru, yang lebih banyak
membangun investasi di bidang eksploitasi hasil alam (tambang & kayu),
dibandingkan sektor usaha ritel barang dan jasa di masyarakat.
Awal tahun 1990-an merupakan titik awal
perkembangan bisnis ritel di indonesia. Ditandai dengan mulai beroperasinya
salah satu perusahaan ritel besar dari Jepang yaitu “SOGO”. Selanjutnya dengan
dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 99/1998, yang menghapuskan larangan
investor dari luar untuk masuk ke dalam bisnis ritel di indonesia,
perkembangannya menjadi semakin pesat.
Saat ini, muncul begitu banyak format modern ritel/market
diantaranya adalah :
- Supermarket.
- Minimarket.
- Hypermarket.
- Specialty store/convinience store.
- Department Store.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Media Data-APRINDO dalam rentang
waktu 2004 s.d 2008 format minimarket memiliki rata-rata pertumbuhan turnover
paling tinggi yaitu sebesar 38% per tahun, disusul kemudian oleh Hypermarket
sebesar 21,5% dan supermarket yang hanya 6% per tahun. Tingginya pertumbuhan di
format minimarket, ditandai dengan semakin ketatnya persaingan dalam ekspansi
atau penambahan jumlah gerai dari dua pemain besar di dalamnya yaitu Indomart
dan Alfamart, sedangkan dalam nilai turnover yang dapat dihasilkan, format
hypermarket merupakan yang terbesar, seperti yang dicapai pada tahun 2008 yaitu
sebesar: 41%. Sementara itu minimarket dengan 32%, dan terakhir supermarket
dengan 26%. Dominasi market share oleh Hypermarket ini dimulai dari tahun 2005,
yang mana sebelumnya dikuasai oleh Supermarket. Penurunan di Supermarket
dinilai sebagai akibat dari semakin banyaknya penambahan gerai minimarket yang
dapat memotong akses konsumen ke supermarket. Ditambah pula oleh semakin
agresifnya Hypermarket dalam berbagai promosi yang kuat dan menarik. Serta
kelengkapan produknya telah memberikan tempat tersendiri dimata konsumen.
5 FLATFORM BISNIS ONLINE YANG SUDAH
BERKEMBANG
1. Elevenia
Elevenia merupakan salah satu pemain
termuda di daftar ini, namun mereka sangat agresif dan telah mencatat
pertumbuhan sangat besar di tahun pertama operasinya. Diluncurkan pada bulan
Maret 2014, perusahaan hasil joint venture antara XL Axiata dan SK Planet asal
Korea Selatan ini memiliki 2 juta produk aktif dan melayani 8.000 order setiap harinya.Uniknya,
perusahaan ini menyediakan seller zone di Jakarta, berisikan studio foto dan
ruang pelatihan untuk membantu para penjual online yang masih baru. Semua hal
itu dapat digunakan secara gratis. Elevenia mengambil komisi dari setiap
penjualan di dalam platform.
2. Tokopedia
Berdiri pada awal 2009, Tokopedia
dinilai sebagai pemimpin pasar dalam ranah marketplace online di Indonesia.
Paling tidak, Tokopedia memiliki jumlah modal yang sangat besar berkat USD 100
juta (Rp 1,2 triliun) yang disuntikkan beberapa bulan lalu oleh Softbank
Internet and Media Inc. dan Sequoia Capital. William Tanuwijaya selaku CEO
mengatakan bahwa saat ini mereka memiliki “ratusan ribu” penjual yang bertumbuh
jumlahnya sebesar 30 persen setiap bulan. Saat ini Tokopedia memiliki 3,3 juta
produk aktif, dimana sekitar 2 juta produk terjual di platform setiap bulannya.
3. Rakuten Belanja Online
Diluncurkan pada tahun 2011, Rakuten
Belanja Online (RBO) awalnya merupakan perusahaan hasil joint venture antara
konglomerat media MNC dan raksasa e-commerce Jepang Rakuten. Namun, pada tahun
2013 kerjasama itu secara resmi berakhir, dan sekarang RBO beroperasi sendiri
di Indonesia. Tidak banyak informasi seputar perkembangan RBO. Pada tahun 2013,
RBO memiliki target menjual 1 juta produk di dalam websitenya. Dan walaupun
menganut model bisnis B2B2C (business-to-business-to-consumer), mulai September
2014 RBO membuka pintu bagi penjual mikro dan individual untuk ikut berjualan
di dalam platformnya.
4. Bukalapak
Didirikan pada awal 2010 sebagai salah
satu produk portofolio agensi digital bernama Suitmedia, Bukalapak bertumbuh
sebagai salah satu produk online terbesar karya anak bangsa di Indonesia.
Achmad Zaky selaku CEO mengatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 150.000
penjual dan 1,5 juta produk aktif di Bukalapak. Pada Januari 2014, Achmad
mengatakan bahwa Bukalapak memproses transaksi senilai Rp 500 juta setiap
harinya. Di website ini, para pengguna dapat melakukan aktivitas jual beli
dengan harga pas maupun harga yang siap untuk dinegosiasikan. Bukalapak
memiliki fitur dompet virtual bernama Bukadompet sebagai salah satu metode
pembayaran.
5. Qoo10 Indonesia
Berasal dari Singapura, Qoo10 merupakan
perusahaan joint venture antara eBay dengan GMarket asal Korea Selatan. Qoo10
Indonesia sendiri mulai beroperasi sejak tahun 2012, dan mengklaim memproses
transaksi senilai lebih dari USD 2,5 juta (Rp 32 miliar) setiap bulannya.
Selain di Indonesia, Qoo10 juga beroperasi di Singapura, Jepang, Malaysia,
China, dan Hong Kong. Qoo10 Indonesia menarik komisi dari setiap penjualan yang
terjadi di dalam platform.
sangat inspiratif
ReplyDeletesangat beredukasi admin
ReplyDeletemantap
ReplyDeleteinterested!!
ReplyDeletemantep
ReplyDeleteijin copas
ReplyDeleteGood
ReplyDeleteBagus
ReplyDeleteCAN I COPY IT ?
ReplyDeleteLIU GATIII
ReplyDeletemantap
ReplyDeletemantap
ReplyDeletemantap
ReplyDeletetapppp
ReplyDeletemehhh
ReplyDeletemantap
ReplyDeletemeh
ReplyDeleteselamet gen
ReplyDeleteok
ReplyDeletemantap
ReplyDelete